Di waktu-waktu sulitnya ekonomi seperti saat ini, banyak orang yang risau dengan nasib finansial mereka. Belakangan, fenomena menghemat pengeluaran, menabung, investasi emas, bahkan pinjaman online dan judi online pun ikut naik daun karena ekonomi yang masih belum stabil. Padahal, dalam kehidupan modern ini, pengelolaan dan literasi keuangan berdasarkan prinsip syariah menjadi aspek yang sangat penting dalam perencanaan, pengelolaan, penganggaran, serta pengarah hidup seseorang agar jauh lebih mudah dan berkah.
Jadi, Apa Itu Keuangan Syariah?
Keuangan syariah adalah sistem keuangan yang berdasarkan prinsip-prinsip nilai Islami. Dimulai dari prinsip keadilan, keamanan, kebersamaan, hingga pencarian keuntungan yang halal serta larangan untuk saling merugikan. Karena menjaga harta di dalam agama islam termasuk dari lima hal utama yang merupakan tujuan dari syariat islam itu sendiri. Biasanya, keuangan syariah sering diidentikkan dengan larangan riba. Walaupun tidak salah, hal tersebut hanya segelintir dari prinsip larangan dalam hukum muamalah. Karena di antara ciri-ciri dari keuangan syariah adalah bersifat transparan, jelas, tidak adanya kezaliman dan spekulasi dalam transaksi.
Keberkahan dan Kemudahan dalam Muamalah
Dari prinsip-prinsip dasar tersebut, jelas bahwa keuangan syariah bukan hanya untuk mengamankan harta, melainkan juga menjadikan muamalah antar sesama jauh lebih ramah, amanah dan juga berkah. Di dalam islam keberkahan bukan semata-mata diukur dari banyaknya harta yang diperoleh, tetapi juga dari nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kerelaan dalam transaksi yang dilakukan. Akad-akad di dalam islam juga bersifat fleksibel dan mudah yang memungkinkan para pelakunya untuk beradaptasi dengan segala hal baru dalam model transaksi yang ada.
Mengapa Memahami Keuangan Syariah Sangat Penting?
1. Menghindari Praktik Transaksi Haram
Memahami keuangan syariah sangat penting agar seseorang terhindar dari praktik-praktik transaksi yang diharamkan dalam Islam, seperti riba, gharar (ketidakjelasan), dan maysir (spekulasi). Dengan mempelajari berbagai akad dalam hukum syariah, seperti murabahah (jual beli dengan margin keuntungan), ijarah (sewa-menyewa), musyarakah (kerja sama modal), dan mudharabah (bagi hasil antara pemodal dan pengelola usaha), seseorang dapat lebih bijak dalam menentukan jenis transaksi yang halal dan sesuai syariat. Hal ini bukan hanya berdampak pada kehalalan harta yang diperoleh, tetapi juga mendatangkan ketenangan batin karena tidak melanggar ketentuan agama.
2. Meningkatkan Kesadaran Spiritual
Keuangan syariah menekankan bahwa setiap harta yang diperoleh harus berasal dari sumber yang halal dan juga dipergunakan untuk hal-hal yang diridhai oleh Allah. Ketika seseorang memahami prinsip ini, ia akan lebih berhati-hati dalam mencari rezeki serta lebih selektif lagi dalam memilih pekerjaan atau bentuk usaha. Kesadaran ini menumbuhkan rasa tanggung jawab spiritual terhadap harta yang dimiliki, bukan hanya sebagai alat pemuas kebutuhan duniawi saja, tetapi juga sebagai amanah yang harus dikelola dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
3. Mengelola Keuangan dengan Bijaksana
Sistem keuangan syariah juga mendorong seseorang untuk hidup lebih hemat dan menafikan dari diri sifat israf (boros) dan tabdzir (menghambur-hamburkan harta untuk hal yang tidak penting) yang merupakan perbuatan tercela yang harus dihindari. Sehingga setiap pengeluaran hendaknya dilakukan berdasarkan kebutuhan yang nyata, bukan sekadar keinginan belaka. Oleh karena itu, seseorang yang memahami keuangan syariah akan memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan dengan lebih stabil dan terarah. Kebiasaan ini bukan hanya menghindarkan seseorang dari utang yang tidak perlu, tetapi juga meningkatkan produktivitas hidup karena lebih fokus pada kebutuhan pokok dan tujuan jangka panjang.
4. Menumbuhkan Rasa Kebersamaan
Melalui zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), keuangan syariah mengajarkan untuk mendistribusikan harta kekayaan agar terus berputar dan tumbuh di tengah masyarakat. Yang artinya harta tidak boleh hanya berputar di kalangan orang kaya saja, melainkan harus didistribusikan secara adil agar bisa memberi manfaat yang luas, sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi dan angka kemiskinan bisa ditekan secara signifikan.
Dampak Keuangan Syariah dalam Kehidupan
Keuangan syariah mengajarkan bahwa transaksi bukan semata-mata persoalan untung dan rugi, melainkan bagian dari ibadah yang harus dilandasi oleh niat yang lurus dan dijalankan dengan cara yang benar. Oleh karena itu, penerapan sistem ini dalam kehidupan tidak hanya memberikan keuntungan materi saja, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah serta menciptakan lingkungan ekonomi yang bersih, adil, dan penuh keberkahan. Allah subhanahu wa ta’ala juga memberikan jaminan atas setiap transaksi yang sahih dan sesuai dengan ketentuan hukum syariah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا (٢) وَيَرْزُقْهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍۢ قَدْرًۭا
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
البيِّعانِ بالخِيارِ ما لم يتفرَّقا، فإنْ صدقا وبيَّنا بُورِكَ لهما في بيعِهِما، وإنْ كذبا وكتما مُحِقَت بركةُ بيعِهِما
“Penjual dan pembeli memiliki hak memilih (melanjutkan atau membatalkan transaksi) selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan saling menjelaskan (keadaan barang), maka akan diberkahi jual belinya. Namun jika keduanya berdusta dan menyembunyikan (cacat barang), maka keberkahan jual belinya akan dihapus.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Kesimpulan
Memahami keuangan syariah bukan hanya soal mengenali hukum-hukum muamalah dalam Islam. Lebih dari itu, ini adalah tentang membentuk gaya hidup islami dalam mengelola harta, untuk diri sendiri maupun orang lain. Harta yang dikelola sesuai syariah akan membawa keberkahan dan menjadikan kehidupan seseorang lebih tenang, tertata, serta penuh kebaikan di dunia dan akhirat.
0 Komentar