Industri halal mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Gaya hidup halal, yang identik dengan umat Muslim, kini telah menyebar hingga ke berbagai negara, bahkan negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim. Fenomena ini menunjukkan bahwa industri halal bukan hanya sekedar kebutuhan agama, tetapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang mengedepankan kualitas dan kebersihan produk.

Kenapa Harus Industri Halal?

Industri halal menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di sektor industri suatu negara. Produk halal tidak hanya memberikan jaminan kehalalan bagi umat Muslim, tetapi juga mencakup standar kebersihan, keamanan, dan kualitas produk yang terjamin untuk seluruh konsumen, baik Muslim maupun non-Muslim. Halal telah menjadi indikator universal untuk jaminan kualitas produk dan standar hidup (Gillani, Ijaz, & Khan, 2016).

Fakta Menarik Tentang Industri Halal

Meskipun konsep halal sangat erat kaitannya dengan umat Muslim, faktanya konsumen produk halal tidak hanya berasal dari kalangan Muslim saja. Konsumen non-Muslim dari negara dengan populasi Muslim minoritas juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi produk halal dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh jaminan Halalan Thoyyiban yang diberikan oleh produk-produk halal, yang mencakup kebersihan, keamanan, dan kualitas produk sepanjang rantai produksinya.

Halal Food: Investasi yang Menjanjikan

Survei yang dilakukan di 76 negara, termasuk 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan 16 negara non-OKI, menunjukkan bahwa sektor makanan dan keuangan halal memiliki kontribusi lebih besar dibanding sektor lainnya. Dengan potensi pendapatan mencapai 1,9 triliun dolar AS pada tahun 2021, industri makanan halal menjadi salah satu investasi yang menjanjikan bagi para pelaku usaha di berbagai negara.

Halal Food sebagai Lifestyle Kekinian

Konsumsi makanan halal kini telah menjadi perhatian utama masyarakat Muslim, terutama mereka yang tinggal di negara mayoritas non-Muslim maupun para wisatawan Muslim. Negara-negara seperti Jepang dan Korea telah memperhatikan kebutuhan ini, bekerja sama dengan negara-negara Islam seperti Indonesia, Malaysia, dan Uni Emirat Arab dalam hal hubungan ekonomi dan perdagangan.

Tren produksi makanan halal ini terjadi karena meningkatnya permintaan konsumen Muslim akan produk makanan yang bersertifikasi halal, serta adanya kekhawatiran mengenai kehalalan dan kualitas bahan dalam produk yang beredar. Hal ini mendorong produsen untuk memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar halal, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar internasional tetapi juga memberikan layanan terbaik bagi wisatawan Muslim dan memperoleh predikat negara ramah Muslim (Deniar & Effendi, 2019).

Industri Halal Food di Indonesia

Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan industri halal, terutama di sektor makanan. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, tingkat kesadaran akan konsumsi halal di Indonesia sangat tinggi, baik untuk makanan maupun minuman. Industri halal di Indonesia sebagian besar digerakkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang mencakup sekitar 99% pelaku ekonomi di negara ini.

Namun, meskipun potensinya besar, pengembangan industri makanan halal di daerah masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan kapasitas keuangan, sumber daya manusia, kemitraan, dan jaringan pemasaran. Dari sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia, hanya 749.971 produk yang telah memiliki sertifikat halal. Untuk itu, langkah yang perlu diambil pemerintah adalah memaksimalkan penerbitan sertifikat halal bagi UMKM guna meningkatkan pendapatan industri halal di Indonesia, terutama di sektor makanan halal.

Kerja sama dengan Kementerian Agama, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan komunitas halal lainnya sangat diperlukan untuk memastikan Indonesia dapat lebih bersaing di pasar global. Langkah-langkah ini akan membantu UMKM di Indonesia mendapatkan pengakuan internasional dan meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di dunia.

Kesimpulan

Industri makanan halal bukan hanya menjadi kebutuhan bagi umat Muslim, tetapi juga telah menjadi gaya hidup kekinian yang diminati oleh berbagai kalangan. Dengan jaminan kebersihan, keamanan, dan kualitas produk, makanan halal kini menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen di seluruh dunia, termasuk di negara-negara dengan populasi non-Muslim. Indonesia memiliki peluang besar dalam memanfaatkan tren ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjadikan industri halal sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional.

Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas, terutama dalam meningkatkan sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM. Dengan demikian, industri halal Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan bersaing di kancah global.

Referensi

Kategori: LearniE

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *