Urgensi Konsep Ekonomi Islam, Benih Harapan untuk Bumi Pertiwi
Fenomena adanya dampak yang negatif dari pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan sekitar telah menjadi isu global yang perlu kita khawatirkan. Pesatnya perkembangan ekonomi dan teknologi menjadikan manusia melakukan berbagai cara untuk mendukung kepentingan hidup tanpa melihat kelestarian lingkungan. Banyaknya eksploitasi sumber daya alam, emisi gas rumah kaca, kebakaran hutan, banjir, dan lainnya yang menjadi titik fokus urgensi konsep Islam terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Prinsip Ekonomi Islam
Mengkaji prinsip ekonomi Islam yang mengandung visi misi kemashlahatan bersama di dunia dan akhirat, ekonomi Islam menjadi instrumen yang paling cocok untuk diimplementasikan di tengah krisis global saat ini. Konsep Islam yang memiliki gagasan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, dan manusia diciptakan dengan mandat sebagai khalifa (penjaga) menjadikan manusia memiliki rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap sekitar sebagaimana yang disiratkan dalam salah satu ayat Al Quran berikut ini,
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al-A’raf : 56.
Konsep ekonomi Islam mempunyai tujuan dengan meningkatkan moralitas dan religiusitas manusia agar terjaga dari keserakahan lingkungan. Perspektif ekonomi Islam memberdayakan manusia agar bersikap sesuai dasar “Al-khauf,” takut kepada Yang Maha Esa yang membawa manusia kepada 3 komponen berikut:
Tiga Komponen Utama Dalam Konsep Ekonomi Islam
1. Tauhid
Meyakini bahwa segalanya di muka bumi ini adalah milik Allah Subhanahu Wata’ala. Manusia hanya pemegang amanah untuk mengelola apa yang sudah dikasih dengan sebaik-baiknya.
2. Keseimbangan
Konsep ekonomi Islam memberikan pandangan yang tidak hanya profit oriented, tapi juga suistanable oriented. Memberikan pemahaman bahwa segala aktivitas ekonomi tidak boleh bertujuan hanya untuk keuntungan saja, tapi harus memperhatikan keseimbangan hubungan, baik itu terhadap manusia ataupun alam.
3. Amanah
Manusia diberi kemampuan sebagai wasilah untuk menjaga bumi. Beberapa bencana alam atau kerusakan bumi disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri yang mengabaikan tanggungjawab kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang beriman sudah sewajibnya bagi kita untuk menjaga amanah dan tanggungjawab kita di dunia ini.
Kesimpulan
Implementasi ekonomi Islam memberikan harapan besar terhadap isu krisis lingkungan saat ini. Memperhatikan konsep ekonomi Islam yang berfokus pada nilai-nilai agama yang tinggi, menjadikan banyak pihak dan kegiatan ekonomi lebih tertata dan damai, yang tentu saja menggiatkan bermuamalah dengan tetap menjaga lingkungan. Konsep ini juga membutuhkan kontribusi dari pemerintah, aktivis ekonom, dan seluruh manusia agar bisa berjalan dengan semestinya. Dengan menggandengkan ilmu ekonomi Islam dengan ilmu kehidupan, dapat mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang lebih berjaya, insyaAllah.
0 Komentar